Monografi WPP 718

  1. Jenis dan Jumlah API
          Alat tangkap yang beroperasi di WPP-NRI 718 berjumlah 10 (sepuluh) jenis, yang terdiri dari pukat ikan, pukat udang, jaring insang hanyut oseanik, pancing rawai dasar, pancing cumi, jaring insang hanyut pantai, bouke ami, hand line, huhate dan purse seine pelagis kecil. Pukat ikan berbentuk kantong bersayap, dilengkapi dengan 2 otter board yang termasuk dalam pukat hela. Tujuan dari penangkapan pukat ikan adalah ikan pertengahan dan ikan dasar. Pukat udang berbentuk kantong dilengkapi otter board dan TED (alat pemisah untuk meloloskan penyu) yang masuk dalam  Pukat Hela Dasar Udang. Tujuan dari penangkapan pukat udang adalah udang dan ikan demersal.

          Jaring insang adalah salah satu alat tangkap yang beroperasi di WPP-NRI 718 berbentuk lembaran jaring empat persegi panjang. Tangkapan yang dihasilkan untuk jaring insang permukaan adalah ikan pelagis dan ikan demersal untuk jaring insang dasar. Selanjutnya adalah pancing rawai dasar yang memiliki hasil tangkapan utama ikan demersal. Pancing cumi adalah pancing ulur yang terdiri atas banyak mata pancing yang disusun menyerupai jangkar. Hasil tangkapannya adalah cumi-cumi.

          Menurut Mulyana (2012), status keberlanjutan secara ekologi dari alat tangkap tersebut telah memberikan dampak eksploitasi yang tinggi pada sumberdaya ikan, karena alat-alat tersebut sangat produktif dan bersifat aktif. Pada perikanan pukat udang, terindikasi bahwa sumberdaya udang di Laut Arafuru sudah mengalami fully exploited. Perikanan jaring insang oseanik tidak terlalu memberikan dampak yang tinggi terhadap sumberdaya, karena alat ini besifat selektif dan pasif. Target tangkapan yaitu ikan pelagis yang kondisinya di Laut Arafuru masih moderate. Perikanan cumi-cumi bersifat musiman, yaitu pada sekitar bulan Juni-Desember. Pancing cumi sangat selektif, dengan tangkapan utama adalah cumi-cumi. Perikanan rawai dasar termasuk selektif dan bersifat pasif.

         Untuk mengetahui alat tangkap dan jumlah alat tangkap yang beroperasi di WPP-NRI 718 tercantum dalam tabel sebagai berikut:

No.

Jenis Alat Tangkap

Jumlah Unit

1

Pukat ikan

440

2

Pukat udang

129

3

Jaring insang hanyut oseanik

118

4

Pancing rawai dassar

107

5

Pancing cumi

99

6

Jaring insang hanyut pantai

55

7

Bouke ami

15

8

Hand line

14

9

Huhate

8

10

Purse seine pelagis kecil

2

Jumlah

980

Sumber: Rencana Pengelolaan Perikanan WPP RI 718, 2014.

       2. Jumlah Armada Penangkapan

           Armada penangkapan yang beroperasi di WPP-NRI 718 berdasarkan GT nya terbagi menjadi 4 kelompok, yaitu 30-60 GT, 60-100 GT, 100-200 GT dan >200 GT. Kapal ini semakin bertambah banyak jumlahnya pada ukuran yang semakin besar pula. Armada penangkapan yang beroperasi di WPP-NRI 718 kebanyakan sudah mendapatkan ijin dari pusat. Data jumlah armada penangkapan ikan yang beroperasi di WPP-NRI 718 adalah sebagai berikut:

No.

Jenis Alat Tangkap

30-60 GT

60-100 GT

100-200 GT

>200 GT

Jumlah

1

Pukat ikan

0

2

141

297

440

2

Pukat udang

1

51

75

2

129

3

Jaring insang hanyut oseanik

13

14

31

60

118

4

Pancing rawai dassar

93

11

2

1

107

5

Pancing cumi

1

28

66

4

99

6

Jaring insang hanyut pantai

20

27

7

1

55

7

Bouke ami

10

4

1

0

15

8

Hand line

0

14

0

0

14

9

Huhate

3

5

0

0

8

10

Purse seine pelagis kecil

1

0

1

0

2

Jumlah

142

156

324

365

980

Sumber: Rencana Pengelolaan Perikanan WPP RI 718, 2014.

            Menurut Yuliaty et al. (2019), potensi sumber daya ikan yang tinggi membuat WPP 718 menjadi salah satu wilayah tujuan penangkapan, terutama kapal-kapal berukuran >30 GT yang berijin pusat. Terbukti saat ini Pelabuhan Dobo menjadi salah satu pelabuhan tempat bersandar kapal 30 GT yang berasal dari Pulau Jawa. 1.100 kapal eks pengguna cantrang dari berbagai daerah saat ini diarahkan untuk mencari ikan di Perairan Dobo yang masuk dalam WPP-NRI 718. Peningkatan jumlah kapal berijin pusat di WPP 718 cukup signifikan.

            Untuk mengetahui alat tangkap dan jumlah alat tangkap yang beroperasi di WPP-NRI 718 tercantum dalam grafik sebagai berikut:

Sumber:

Mulyana, R. 2012. Sistem Pengelolaan Industri Perikanan Tangkap Terpadu di WPP Laut Arafura. [Disertasi]

Rencana Pengelolaan Perikanan WPP RI-718 (2014).

Yuliaty, C., N. Kurniasari, R. Muhartono dan F. N. Priyatna. 2019. Implikasi Kebijakan Relokasi Kapal Izin Pusat terhadap Nelayan Lokal di Kepulauan Aru. Jurnal Kebijakan Sosek KP, 9(1): 57-67.




        

Komentar